Kamis, 22 September 2011

Teringat dan Mengenangmu


Sudah beberapa minggu semenjak kepergian ciki, kepergian yang mendadak dan tiba-tiba, dan saat dijumpai dia sudah terbujur kaku dalam kondisi tertidur, entah kau pergi karena apa dan oleh sebab apa, bulan puasa kau pergi tanpa tanda-tanda yang berarti. Aku rindu akan pola lucu mu ciki, ku sangat menyayangimu, seharusnya ku mendengarkan ibu, agar tidak memelihara hewan, dan jadinya seperti ini. Ku terlanjur sayang kamu, tapi kamu pergi dari hidupku. Kini hanya cilo yang tinggal di akuarium yang membisu tapa kehadiranmu, entah ku ingin sekali mencari penggantimu, tapi ku takut penggantimu itu pergi lagi seperti kamu.
Huhh... Ciki semoga kau bahagia disana, ku rindu suara cicitan mu saat bercanda dengan cilo, ku juga menrindukan gigitan mu di jemariku, ku rindu saat-saat kamu berebut makanan dengan cilo yang ku berikan, dan ku rindu saat ku berbuat usil kepadamu. Hahh... kini semua itu hanya tinggal kenangan dan sebuah memori yang tak akan pernah terlupakan olehku.
Ciki maafkan aku karena aku tak menjaga kamu dengan baik  :’(  hikss... hikss... hikss...
Dan Gil Ra-Im juga pergi, apakah aku memang tak boleh memelihara hewan apapun, baik kucing juga. Ra-Im... maafkan aku ya karena kamu harus dibuang ibu, kamu kurus sekali saat keluar rumah sekarang ( itu saat pertama bertemu setelah Ra-Im dibuang ), tidur dimana kamu ? sudah makan atau belumpun ku juga tak tahu, itu hanya menjadi memori saat-saat kehadiranmu, di saat bulan puasa  :’(
Hal yang tak pernah terlupakan adalah disaat kamu ikut berpuasa, ikut berbuka, ikut sahur pula, bercanda dengan kamu, dan main dengan kamu. Ra-Im... aku rindu kamu. Kamu dimana sekarang ??